Cinta Itu Damai
Puing-puing cinta yang dulu pernah hancur berkeping-keping,
kini kau rangkai dengan lembutnya sehingga kembali seperti baru. Mimpi dan
cinta yang ku miliki dalam bingkai indah saat ini yang kau buat semuanya dengan
begitu sempurna. Ruang hampa yang dulu pengap kini telah kau hembuskan angin
kenikmatan merasuk kedalamnya, membuatnya begitu hangat dalam wilayah damai.
Kau lahirkan cinta dengan seribu senyum manis yang menari-nari di bibir
merahmu, membawa mimpi indah dengan lembutnya yang tak pernah ku rasakan
sebelumnya. Kamu adalah penawar untuk hati yang sekarat.
Kehadiranmu memberikan aku arti, arti yang membuat hidupku lebih hidup
dan jauh lebih hidup. Dengan lembutnya kau hembuskan kehangatan menembus
batas-batas jiwaku yang sedang membeku.
Kamu yang membangunkanku dari mimpi panjangku, hingga membuat mataku
terbuka terbesit melihatmu datang menjemputku.
Aku telah lama menanti, menanti sebuah rasa cinta seperti ini. Yang
dapat menyejukkanku dengan lembut dalam setiap keindahannya. Keraguanku-pun
terhenti, jiwaku terbebas dan batinku terhanyut bersamamu.
Biarkan, biarkanlah hatiku dan hatimu selalu menyatu, cintaku dan
cintamu selalu beradu.
Lepaskan, lepaskanlah sayang. Lepaskanlah cintamu bersama cintaku untuk
terbang menembus batas.
Mungkin waktu itu aku mencoba untuk menghilang dari pengganggu
sepertimu, tapi itu semua sudah menjadi hal yang mustahil sekalipun saat ini
juga kamu mengajariku. Waktu itu pula aku melukiskan bayangmu dalam benakku dan
mencoba untuk menghapusnya, namun kini apa daya aku tak punya kekuatan untuk melakukan
hal itu.
Dan kini yang aku tahu, kamu yang membuat hidupku jauh lebih
indah, jauh lebih nyaman, jauh lebih hidup. Dan kini jua aku selalu ingin
menyelami setiap nada hati yang mengalun dengan lembutnya, dimana aku akan selalu
menyukai bagian itu.
Aku tidak tahu hasrat apa? Yang ku tahu hanyalah; "Aku ingin menyayangi dan mencintaimu untuk kemarin, hari ini,
esok dan selamanya."
Asmara yang bergelora ini telah bersemi bersama indahnya hati
yang ku biarkan tumbuh dengan sendirinya hingga hari kan tiba untuk menikmati betapa
indahnya cinta dan kebahagian dalam sebuah harapan berdua bersama bahtera
menyelusuri setiap kehidupan yang fana ini.
Namun aku tak ingin sampai terlena, karena cinta bukanlah
harta. Cinta yang memberikan segalanya, segala apa yang membuatku hidup dan
segala apa yang membuatku mati. Aku hanya meresapinya dengan tenang dan
menyadarinya agar tidak kecewa. Dan jika nanti kau jauh, apa kau pikir aku tidak bisa meraihmu? Kau tidak
mengerti? Kau tidak merasakannya? Coba pikirkan lagi...!
Dan ketika
kamu hanya bisa mendengar tanpa bisa mengerti, kau
tahu? itu sangat menyakitkan. “Bila
lisan yang berbicara, dia bisa saja berdusta. Tapi bila hati yang bicara; dusta-pun
tak akan mampu untuk berdusta.”
Sayang, janganlah kini kamu ragu akan luasnya
cintaku yang datang setelah hadirmu yang selalu mencoba menyelam lebih dalam ke
dalam kehidupanku.
Sungguh, aku ingin dapat memiliki cintamu seutuhnya dengan
membiarkanmu menyelusuri setiap bagian-bagian kehidupanku. Sungguh, dengan
mudahnya kamu melumpuhkan hatiku membuat cintaku tertambat mati untukmu.
Sayang, aku ingin kamu merasakan betapa besarnya rasa cintaku
untukmu, karena aku tahu bahwa dalam hatimu yang lembut ada hasrat yang
mendalam terhadapku.
Sayang, kau harus tahu, disaat mentari pagi berhenti
menghangati tubuhku kau adalah satu yang ku harap hadir dalam pelukku, untuk
memberikan kekuatan dan menerangi dalam setiap langkah hidupku. Melewati badai
bersama dengan bahtera cinta dilaut asmara dengan diselimuti cinta yang selalu
tersenyum, indah dalam zona damai. “Cinta
itu damai, maka jangan kau siakan cinta yang sudah ada."
Disini,
dibatas rinduku. Aku mencoba untuk menegakkan kakiku dan mencoba menghentikan
bayangmu yang datang merusak batas itu dan aku terhempas pasrah tak sanggup
untuk ku bendung gejolak cinta yang menyejukkan itu, hingga kini semakin aku
memikirkanmu, semakin terasa hatiku kian bergairah kepadamu. Semakin bayangmu
hadir menyapa hariku, semakin terasa aku bersemangat untukmu. Ya... Semua
kerisauan ini, kini aku rasakan padaku.
:))
Cinta Itu Damai
Reviewed by ehcrazy moment
on
Friday, November 28, 2014
Rating: 5